Saturday 24 September 2011

The Lasut of Psychology – Opening (Part 1)

Ketika aku, kamu dan dia bertemu, berbaur, menyatu menjadi kita, kami.
                Belum lama memang, tapi ada rasa ingin mengerti, memahami dan peduli antara aku kamu dan dia(kami). Ha ha ha., selalu ada kejahilan yang mampu membuat kami tertawa meninggalkan sedikit kepenatan. Lalu terdiam, merenung memikirkan apa terjadi dengan hari ini, kemarin bahkan mengira-ngira tentang besok. Kami terus berusaha, berusaha mencari jokes baru untuk terbitkan senyuman di wajah kami, berusaha menggali empati hingga temukan rasa peduli.

                Kami memiliki kesamaan diantaranya, sifat jahil, menertawakan hal yang tak penting. Dan kesamaan yang paling dominan, kami selalu di buat bingung oleh perasaan, cinta, atu mungkin wanita. Ya, kami selalu sulit untuk mengerti terlebih mampu untuk menafsirkannya. Pada akhirnya kami akan merenung dalam bingung yang meraung-raung. Huh, kemudian melakukan tarikan nafas dalam-dalam agar dapat membuat sedikit tenang. Walau memang sering kali tarikan nafas tadi tak memberikan ketenangan, hanya cukup menjadika alasan akan kehadiran senyuman kecil di wajah-wajah kami.

created by Cacing
Inspirator: Recco & Wugu
READ MORE - The Lasut of Psychology – Opening (Part 1)

renungan sahabat tuk sahabat

waw tanpa ku sadari smakin lama  ku dkat dengannya tp hati ini smakin suka dengannya namun ku harus sadari bahwa status ku denganya hanyalah sahabat mungkin ini takdirku yg hanya bisa mencintai tp tak untuk dicintai, ku pejamkan mata sejenak agar ku bisa berfikir jernih untuk menenangkan hati dan persaan ku, ku kutip sbuah rahasia agar ia tau bahwa ku di sini hanya untuknya, ku coba lepaskan segala peluh dijiwa dan ku coba tuk lupakannya namun smakin ku ingin melupakaannya smakin ku berharap padanya.

senyumanya,tawanya,kata2nya membuat ku terpesona namun apa kah dia tau bahwa ku sealu berharap jd miliknya, lihat mata indahnya tp bisa buat ku terpesona, akan ku pendam perasaan ini agar kau tak akan membenci ku maaf sahabat kalau slama ini ku mencintai mu.

creativ by : wugu
READ MORE - renungan sahabat tuk sahabat

Monday 19 September 2011

my hobby

mungkin hobby saya ga terlalu beda ma anak muda jaman sekarang, hobby saya sih dengerin musik,browsing dan baca buku yg unik2.

    untuk hobby saya yg dengerin musik itu adalah kegiatan wajib bagi saya because I can't life without music saya paling suka dengerin musik internasional dari pada musik dalam negri karena sekalian melatih kemampuan bhs inggris saya, saya suka dengerin lagunya asking alexandria,sleeping with sirens,alesana,all time low and simple plan mungkin kebanyakan orang tidak terlalu banyak tau tentang band2 yg saya sebutkan tadi ya itu sesuai selera individu masing.
    trus buat browsing memang sih itu kegiatan yg bnyak membuang waktu tp saya browsing bkan hanya buka fb,twitter atau yg lain.a tp saya juga suka buka wikipedia,times dll untuk membuka wawasan saya akan dunia luar.
    buat hobby yg satu ini memang saya sedikit aneh tp sebenarnya memang saya tidak terlalu suka membaca apa lg buku pelajaran, mungkin kalian belum mengerti maksud saya buku yang unik seperti apa, buku unik yg saya maksud tuh bukan isinya yg unik tp buku yg bisa buat saya mau membacanya jd saya sebut buku itu unik hehehe,contoh buku unik yg saya suka baca seperti secret,tokoh-tokoh yg bisa mengubah dunia,sejarah jaman jurassic and sejarah nabi-nabi dan muzikjatnya.

mungkin itu yg saya bisa share tentang hobby saya selebihnya terima kasih
READ MORE - my hobby

Saturday 17 September 2011

PASKIBRAKA INDONESIA

 

Paskibraka adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka dengan tugas utamanya mengibarkan duplikat bendera pusaka dalam upacara peringatan proklamasi kemerdekaan Indonesia di Istana Negara. Anggotanya berasal dari pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas kelas 1 atau 2. Penyeleksian anggotanya biasanya dilakukan sekitar bulan April untuk persiapan pengibaran pada 17 Agustus di beberapa tingkat wilayah, provinsi, dan nasional.

Lambang

Lambang dari organisasi paskibraka adalah bunga teratai
  • tiga helai daun yang tumbuh ke atas: artinya paskibra harus belajar, bekerja, dan berbakti
  • tiga helai daun yang tumbuh mendatar/samping: artinya seorang pakibra harus aktif, disiplin, dan bergembira

Sejarah

Gagasan Paskibraka lahir pada tahun 1946, pada saat ibukota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta. Memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-1, Presiden Soekarno memerintahkan salah satu ajudannya, Mayor (Laut) Husein Mutahar, untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta. Pada saat itulah, di benak Mutahar terlintas suatu gagasan bahwa sebaiknya pengibaran bendera pusaka dilakukan oleh para pemuda dari seluruh penjuru Tanah Air, karena mereka adalah generasi penerus perjuangan bangsa.
Tetapi, karena gagasan itu tidak mungkin terlaksana, maka Mutahar hanya bisa menghadirkan lima orang pemuda (3 putra dan 2 putri) yang berasal dari berbagai daerah dan kebertulan sedang berada di Yogyakarta. Lima orang tersebut melambangkan Pancasila. Sejak itu, sampai tahun 1949, pengibaran bendera di Yogyakarta tetap dilaksanakan dengan cara yang sama.
Ketika Ibukota dikembalikan ke Jakarta pada tahun 1950, Mutahar tidak lagi menangani pengibaran bendera pusaka. Pengibaran bendera pusaka pada setiap 17 Agustus di Istana Merdeka dilaksanakan oleh Rumah Tangga Kepresidenan sampai tahun 1966. Selama periode itu, para pengibar bendera diambil dari para pelajar dan mahasiswa yang ada di Jakarta.
Tahun 1967, Husein Mutahar dipanggil presiden saat itu, Soekarno, untuk menangani lagi masalah pengibaran bendera pusaka. Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta, beliau kemudian mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 kelompok yang dinamai sesuai jumlah anggotanya, yaitu:
  • Kelompok 17 / pengiring (pemandu),
  • Kelompok 8 / pembawa (inti),
  • Kelompok 45 / pengawal.
Jumlah tersebut merupakan simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 (17-8-45). Pada waktu itu dengan situasi kondisi yang ada, Mutahar hanya melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas pengibaran bendera pusaka. Rencana semula, untuk kelompok 45 (pengawal) akan terdiri dari para mahasiswa AKABRI (Generasi Muda ABRI) namun tidak dapat dilaksanakan. Usul lain menggunakan anggota pasukan khusus ABRI (seperti RPKAD, PGT, marinir, dan Brimob) juga tidak mudah. Akhirnya diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES) yang mudah dihubungi karena mereka bertugas di Istana Negara Jakarta.
Mulai tanggal 17 Agustus 1968, petugas pengibar bendera pusaka adalah para pemuda utusan provinsi. Tetapi karena belum seluruh provinsi mengirimkan utusan sehingga masih harus ditambah oleh ex-anggota pasukan tahun 1967.
Pada tanggal 5 Agustus 1969, di Istana Negara Jakarta berlangsung upacara penyerahan duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan reproduksi Naskah Proklamasi oleh Suharto kepada Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I seluruh Indonesia. Bendera duplikat (yang terdiri dari 6 carik kain) mulai dikibarkan menggantikan Bendera Pusaka pada peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka Jakarta, sedangkan Bendera Pusaka bertugas mengantar dan menjemput bendera duplikat yang dikibar/diturunkan. Mulai tahun 1969 itu, anggota pengibar bendera pusaka adalah para remaja siswa SLTA se-tanah air Indonesia yang merupakan utusan dari seluruh provinsi di Indonesia, dan tiap provinsi diwakili oleh sepasang remaja.
Istilah yang digunakan dari tahun 1967 sampai tahun 1972 masih "Pasukan Pengerek Bendera Pusaka". Baru pada tahun 1973, Idik Sulaeman melontarkan suatu nama untuk Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan PASKIBRAKA. PAS berasal dari PASukan, KIB berasal dari KIBar mengandung pengertian pengibar, RA berarti bendeRA dan KA berarti PusaKA. Mulai saat itu, anggota pengibar bendera pusaka disebut Paskibraka.
READ MORE - PASKIBRAKA INDONESIA